Pernah gak sih kamu berada di situasi kamu menginginkan produk A dan kuotanya hanya terbatas, mau tidak mau kamu harus buru – buru untuk mendapatkan produk tersebut karena takut kehabisan atau keduluan orang untuk membeli.
Dalam istilah psikologi dikenal dengan nama Fear of Missing Out atau FOMO yang berarti takut ketinggalan, takut kehilangan sesuatu.
Mungkin kamu bertanya FOMO itu apa?
Nah di artikel berikut ini kita akan membahas Fear of Missing Out atau FOMO dalam bisnis, bagaimana manfaatnya untuk bisnis dan strategi marketing seperti apa dengan konsep FOMO.
Apa itu FOMO & Manfaatnya Untuk Bisnis
Kebanyakan manusia seperti kita, pasti akan merasa ketakutan jika ketinggalan atau ditinggalkan.
Misalnya, jika kamu berangkat kerja dengan menggunakan mode transportasi kereta, tentu kamu takut ketinggalan dan gak bisa ke tempat kerja tepat waktu.
Atau ditinggalkan orang terkasih untuk selama – lamanya, rasanya bukan hanya takut ya, tapi juga sedih mendalam.
Ketakutan akan ditinggal atau ketinggalan ini disebut sebagai arti FOMO atau Fear of Missing Out.
Baca juga : Apa Itu Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) Marketing ?
Apa itu FOMO?
Strategi psikologi yang dimanfaatkan untuk marketing bisnis dimana strategi ini sangat efektif dalam meningkatkan penjualan bisnis kamu. Strategi FOMO mampu memberikan ketakutan pada audiens akan ketinggalan atau kehabisan produk yang kamu jual, hasilnya manfaat untuk bisnis terlihat dengan banyaknya penjualan saat pre order dibuka, atau penjualan secara signifikan saat kamu launch produk terbaru.
Sebenarnya, strategi FOMO ini banyak digunakan oleh pebisnis, karena merasa ketakutan audiens akan membuat mereka bertindak lebih cepat dengan membeli produk kamu, karena jika ditunda mereka justru akan semakin ketakutan tidak bisa mendapatkan produk yang kamu jual, apalagi jika produk kamu diberikan diskon atau produknya terbatas.
Dengan kata lain, manfaat FOMO selain untuk meningkatkan penjualan dan cuan, kamu bisa mendapatkan interaksi yang intens dari audiens, kamu bisa mendapatkan pelanggan yang loyal yang rela mengeluarkan uangnya untuk membeli produk kamu.
Pada akhirnya, kamu bisa menggaet lebih banyak pelanggan dengan strategi FOMO.
Jika kamu ingin menggunakan strategi FOMO dalam pemasaran bisnis yang sedang kamu jalani, ada beberapa strategi yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan ketakutan pelanggan akan kehilangan produk yang kamu jual.
Contoh Strategi Marketing FOMO
Contoh FOMO dalam strategi marketing ini bisa kamu lakukan untuk meningkatkan penjualan, namun jangan sampai salah strategi ya, bisa jadi malah bikin pelanggan jadi tidak mempercayai bisnis kamu.
Nah ini ada beberapa macam strategi FOMO yang bisa kamu manfaatkan. Berikut ini adalah strategi FOMO dalam bisnis, yaitu;
1. Diskon Terbatas
Contoh FOMO yang pertama adalah diskon terbatas. Pelanggan mana yang bisa nolak diskon? Memberi produk dengan harga lebih murah adalah kesempatan yang gak bisa dilewatkan apalagi dari sisi pelanggan.
Tapi gimana jadinya jika kamu memberikan diskon tapi dengan waktu yang terbatas? Pasti calon pembeli akan berramai – ramai datang ke toko kamu untuk memburu diskon tersebut, karena tidak ingin ketinggalan diskonnya.
2. Beritahu penjualan secara real time atau langsung
Katanya manusia itu cenderung merasa nyaman ketika mengikuti orang yang sudah membeli produk tertentu dan hasilnya memuaskan.
Kamu bisa menunjukkan orang – orang yang sudah membeli produk kamu, jika di website biasanya suka ada fitur notifikasi seperti “Raisa dari jakarta sudah membeli produk A”. strategi lainnya bisa dengan memposting testimoni dari influencer atau pelanggan yang sudah puas dengan produk yang kamu jual, hampir mirip dengan social proof.
Dengan begitu, pelanggan akan memiliki urgensi untuk segera membeli produk kamu tanpa harus menundanya, karena produk kamu sudah banyak dipakai oleh pelanggan lain bahkan influencer ternama.
3. Menunjukkan Jumlah Stok Produk
Karena Strategi FOMO ini erat kaitannya dengan rasa ingin memiliki yang cepat, maka kamu bisa menunjukkan berapa jumlah stok yang tersedia, biasanya semakin menipis stok, maka semakin cepat juga pelanggan akan berburu produk kamu.
Misalnya Produk B hanya tersisa 3 lagi atau hanya tersisa warna hitam saja, biasanya hal tersebut akan mempengaruhi psikologi pelanggan untuk membeli produk kamu dengan cepat, sebelum stok habis.
4. Beri Pembatas Waktu
Jika kamu pernah membeli produk dengan menggunakan program flash sale, pembatas waktu ini kurang lebih sama konsepnya, kamu bisa menjual produk yang paling laku atau yang langka dengan menggunakan batasan waktu.
Biasanya dengan hal seperti ini, pelanggan akan merasa harus terburu – buru membeli produk kamu sebelum waktunya habis atau malah berebutan dengan pelanggan lainnya.
5. Bikin Pelanggan Kompetitif
Pernah gak kamu melihat postingan akun penjual yang memposting jika sudah banyak pelanggan yang membeli produk A, bagi audiens yang menginginkan produk A akan merasa tersaingi jika produk A lebih dulu dimiliki oleh orang lain. Dari sinilah kamu bisa membuat pelanggan menjadi kompetitif.
6. Bikin Produk yang Eksklusif
Beberapa penjual, khususnya pada bulan – bulan tertentu biasanya menjual produk eksklusif hanya disediakan pada bulan tersebut.
Misalnya produk raya yang hanya dijual menjelang hari raya biasanya satu bulan sebelumnya.
Bisa dikatakan strategi ini adalah strategi FOMO.
Atau kamu berkolaborasi dengan influencer untuk mengeluarkan produk tertentu misalnya produk baju hasil kolaborasi dengan desainer ternama.
Produk yang eksklusif akan membuat pelanggan merasa perlu membelinya karena kemungkin di bulan – bulan berikutnya produk tersebut sudah tidak ada lagi.
7. Layanan Spesial bagi Pelanggan Pertama
Walaupun cara ini cukup klasik namun bisa dibilang cara ini efektif untuk memanfaatkan FOMO dalam bisnis kamu, seperti pelanggan pertama mendapatkan voucher atau diskon, gratis ongkos kirim hingga ada gift atau hadiah.
Misalnya kamu membatasi kuota bagi 10 pembeli pertama mendapatkan diskon 20% dari harga produk yang dijual.
Cara ini bisa efektif untuk menggaet pelanggan yang tertarik membeli produk kamu dan akan bertindak lebih cepat.
Nah itulah beberapa strategi FOMO yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan penjualan produk kamu, dan meningkatkan interaksi bersama pelanggan kamu.
Namun dalam membuat strategi FOMO ini kamu perlu hati – hati, jangan sampai pelanggan merasa dibohongi atau menghilangkan kepercayaan mereka terhadap bisnis yang sudah kamu bangun.
Jika kamu akan menggunakan strategi FOMO pastikan kamu tidak terus menerus menggunakannya secara berurutan, kamu bisa menggantinya per minggu, sehingga pelanggan merasa diskon maupun penawaran yang eksklusif memang benar adanya, tidak hanya sekedar marketing saja.
Selain itu, untuk menggunakan strategi FOMO kamu bisa menggabungkannya dengan ide pemasaran lainnya, jangan lupa untuk menciptakan perencanaan pemasaran yang baik, agar semua strategi dapat dilakukan dengan lancar.
Kamu juga bisa manfaatkan FOMO ini di berbagai saluran baik di website, sosial media, maupun konten marketing lainnya yang bisa diakses oleh pelanggan.
Jangan lupa untuk tingkatkan copywriting kamu agar bisa lebih meyakinkan pembeli dan bisa membuat strategi FOMO ini berhasil.