Untuk menjadi seorang mentor, penting untuk memiliki pengalaman di bidang yang klien kamu geluti. Memang, kamu tidak dapat mengajar dengan baik jika kamu sendiri belum mengalami, belajar dari praktik, dan menerapkan prinsip yang sama.
Penting juga untuk memiliki keterampilan odan kemampuan untuk mengajar pada tingkat individu. kamu harus bisa membaca seseorang untuk mengetahui apakah pendekatan pengajaran berhasil. Terkadang, kamu hanya perlu menjadi pelatih karier. Di lain waktu, kamu harus menjadi pendengar juga.
Apa itu mentor?
Sekarang setelah kamu lebih mapan dan nyaman dalam karier, saatnya untuk membayarnya kembali. Perjalanan kamu dapat menginspirasi dan membimbing orang lain, dan langkah selanjutnya yang bermanfaat adalah menjadi mentor.
Menjadi seorang mentor juga memberikan pengalaman membagikan pengetahuan yang sangat penting dalam organisasi dimana kamu berada sehingga generasi berikutnya tidak menghabiskan waktu yang berharga untuk melakukan apa yang telah kamu capai.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa baca artikel Pengertian, Fungsi & Manfaat Mentoring Dalam Bisnis Online.
Bagaimana Ciri Khas Seorang Mentor Yang Baik ?
Beberapa ciri penting dalam seorang mentor yang baik adalah kesabaran dan keterampilan mendengarkan. Mentor yang paling efektif memahami apa yang terjadi, menilai jalur yang dilalui mentee (orang yang dibimbing) dan kemudian membimbing orang tersebut ke jalur yang benar.
Mentoring adalah tentang konseling karena mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan. Itu membutuhkan latihan, dan mentor harus rela membiarkan mentee membuat kesalahan dan mencoba membimbing mereka lagi.
5 Tips dan Trik Menjadi Mentor Yang Baik
Jika kamu tertarik menjadi mentor, berikut lima cara untuk menjadi mentor yang baik;
- Berkomunikasi dan mendengarkan
- Tawarkan kritik yang membangun
- Latih empati
- Biarkan mentee Anda membuat keputusan
- Berusahalah untuk menjadi panutan yang positif
1. Berkomunikasi dan mendengarkan.
Mentee pada akhirnya harus mengawasi jalur karier mereka sendiri. Kamu membantu mereka mencapai apa pun yang ingin mereka capai. Jangan memasukkan terlalu banyak keinginan atau pendapat Kamu sendiri ke dalam rencana mereka. Tanyakan kepada mereka tentang aspirasi mereka serta harapan mereka terhadap Kamu. Misalnya, apakah mereka mencari dukungan, bimbingan, atau wawasan?
Pastikan untuk menargetkan pendekatan Kamu. Misalnya, mungkin Kamu ingin membantu seseorang yang mengalami situasi yang sama seperti Kamu, atau mungkin Kamu ingin memberi seseorang kesempatan yang tidak dapat mereka akses.
Jika Kamu dan mentee berbagi harapan dan keinginan untuk hubungan tersebut, Kamu akan dapat membangun dinamika yang saling berharga. Mentoring bukanlah percakapan sepihak, ini adalah diskusi terbuka untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
Komunikasi adalah 99% dari hubungan mentor-mentee yang berkualitas. Jika Kamu berdua tidak dapat berbagi ide, pemikiran, pendapat, dan feedback dengan jelas, maka itu mengalahkan tujuan dari hubungan tersebut. Seorang mentee harus bisa curhat pada mentor. Tanpa kepercayaan dan komunikasi yang efektif ini, hubungan tidak akan berhasil.
2. Tawarkan kritik yang membangun.
Meskipun Kamu tidak ingin menilai atau menyinggung mentee, Kamu juga tidak boleh memfilter feedback kamu untuk menghindari menyakiti mereka. Ada cara untuk menyampaikan kritik tanpa merusak kepercayaan diri mereka. Berbagi pengalaman kamu adalah cara yang bagus untuk mengirim pesan tanpa mengkritik mereka secara langsung. Misalnya, beri tahu mereka tentang kesalahan yang kamu buat dan bagaimana kamu belajar darinya. Jika mentee cerdas, mereka akan melihat perbandingan dan pesan halus:
“Jangan lakukan apa yang saya lakukan, dan inilah alasannya.” Intinya mendidik, bukan meruntuhkan orangnya.
3. Latih empati.
Penting untuk berhubungan dengan mentee dan memahami perspektif dan perasaan mereka. Jika mereka mengalami hari yang buruk, Kamu harus menambah energi mereka dan bekerja untuk membantu mereka melewatinya.
“Empati adalah ciri karakter penting dari seorang mentor yang baik, Kamu harus bisa memahami bagaimana perasaan anak didikmu dan cara terbaik untuk membimbing mereka.”
4. Biarkan mentee Anda membuat keputusan.
Karena kamu “tahu lebih baik”, mungkin tergoda untuk mengambil alih kemudi saat mentee kamu mengendarai kendaraan untuk mengatasi masalah mereka. Ini bukan bagaimana hubungan kamu seharusnya beroperasi. Tugas kamu sebagai mentor adalah membantu mentee mempelajari peran mereka, bukan melakukannya untuk mereka.
Salah satu keterampilan terpenting yang perlu dikembangkan oleh mentee, dengan bimbingan kamu, adalah kemampuan berpikir di tempat dengan tuntutan persaingan dan tekanan tinggi. Beberapa menyebutnya kreativitas yang lain menyebutnya akal sehat. Apa pun sebutannya, mentee kamu harus mampu menyelesaikan masalah dengan cepat. Peran kamu sebagai mentor adalah membantu mereka mengembangkan keterampilan itu.
5. Berusahalah untuk menjadi panutan yang positif
Mentee kamu dapat belajar banyak hanya dengan mengamati dan belajar dari kata-kata dan tindakan kamu. Mereka dapat mengetahui bagaimana kamu berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain atau tugas tertentu yang ada. Jika kamu terjebak dalam suatu proyek, mentee dapat melihat bagaimana kamu bereaksi terhadap hambatan yang mungkin menghadang kamu. Jika kamu dipengaruhi secara negatif oleh tugas ini dan itu terlihat dalam perilaku kamu, Kamu mungkin akan mendorong mentee menjauh atau membiarkan mereka melihat sisi yang menurut mereka dapat diterima.
Untuk mengatur mentee kamu di jalur yang benar, tunjukkan pada mereka berbagai cara untuk menangani situasi sulit dan bicarakan melalui proses yang pernah kamu alami. Beri tahu mereka bahwa mereka memiliki pilihan untuk bereaksi terhadap berita buruk atau proyek yang gagal.
Menjadi panutan yang positif sama benarnya saat kamu menghadapi situasi yang baik, atau situasi yang menguntungkan kamu.
Jadi, apakah kamu tertarik menjadi mentor tips dan trik diatas bisa kamu coba ya.
