A/B testing membantu perusahaan menemukan strategi pemasaran dan promosi terbaik.
Saat menguji, kita bisa mengetahui bagian yang harus dihapus dan bagian yang harus dioptimalkan. Jadi, metode ini sangat berguna untuk meningkatkan tingkat konversi.
A/B testing sangat penting dalam bisnis jika ingin berkembang maka dari itu di Artikel kali ini kami akan membahas apa itu A/B testing, manfaatnya, metriknya apa saja, bagaimana melakukannya dan studi kasus agar bisa berhasil.
Mengenal A/B Testing dan Cara Kerjanya
A/B testing adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih versi dari sesuatu yang digunakan dalam promosi bisnis, seperti halaman website atau email marketing, untuk menentukan yang mana yang lebih efektif.
Misalnya, dalam email marketing, A/B testing dapat digunakan untuk menguji berbagai elemen seperti judul email, desain, atau isi pesan untuk menentukan yang paling efektif dalam meningkatkan tingkat terbuka atau konversi.
Sedangkan di halaman website, A/B testing dapat digunakan untuk menguji elemen-elemen seperti judul, tombol call-to-action, konten, dan desain untuk menentukan yang paling efektif dalam meningkatkan tingkat konversi atau interaksi pengguna.
Menurut studi kasus yang dilakukan oleh Unbounce, A/B testing telah terbukti dapat meningkatkan tingkat konversi lebih dari 300% hanya dalam waktu 23 hari.
Hasil tersebut tentu sangat menggembirakan bagi para internet marketers, terutama bagi bisnis online yang ingin meningkatkan penjualan. Menerapkan A/B testing ke dalam bisnis Anda dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja pemasaran dan mencapai tujuan bisnis Anda.
Manfaat A/B Testing untuk Pemasaran Online
Meningkatkan tingkat konversi
Dengan A/B testing, kamu bisa meningkatkan tingkat konversi dengan membandingkan dua atau lebih versi dari aset pemasaran, seperti landing page atau email marketing, dan menentukan serta mengetahui mana yang paling efektif.
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Dengan A/B testing, kamu dapat menemukan cara terbaik untuk menyajikan konten yang relevan, menemukan cara komunikasi yang efektif, memberikan penawaran terbaik, dan lain-lain.
Meningkatkan keterlibatan Konten
Mencari ide untuk A/B testing bisa menjadi sulit, tapi saat sedang mencari ide tersebut, kamu terpaksa harus melihat setiap aspek dari konten yang ingin kamu buat dan uji. Ini berarti kamu juga akan mencari cara untuk meningkatkan konten tersebut. Akibatnya, dengan menjalankan A/B testing, kamu secara otomatis akan memperbaiki versi terakhirmu agar lebih baik bagi pelangganmu.
Mengoptimalkan budget pemasaran
A/B testing juga membantu mengoptimalkan budget pemasaran dengan menentukan versi yang paling efektif dari aset pemasaranmu, sehingga memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan anggaran.
Bisa Mengetahui Keinginan Pelanggan
Kamu juga bisa mengetahui keinginan pelanggan dengan melihat mereka berespon elemen seperti desain, konten dan judul pada media yang kamu libatkan.
6 Metrik A/B Testing Yang Wajib Kamu Perhatikan
Tingkat konversi
Tingkat konversi adalah persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan oleh perusahaan, seperti mengklik tautan, mengisi formulir, atau membeli produk.
Tingkat konversi ini sangat penting bagi perusahaan karena menunjukkan efektivitas aset pemasaran dalam mengarahkan pengunjung ke tindakan yang diinginkan.
Semakin tinggi tingkat konversi, semakin efektif aset pemasaran dalam mengarahkan pengunjung ke tindakan yang diinginkan. Perusahaan dapat meningkatkan tingkat konversi dengan menguji dan meningkatkan aset pemasaran melalui A/B testing.
Tingkat konversi formulir
Tingkat konversi formulir adalah persentase pengunjung yang mengisi formulir yang disediakan oleh perusahaan.
Formulir dapat berupa formulir pendaftaran, formulir kontak, atau formulir survey.
Apa artinya jika formulir yang telah dibuat tapi tidak ada yang mengisinya, itu akan menjadi sia-sia.
Tingkat konversi formulir sangat penting bagi perusahaan karena menunjukkan tingkat respon pengunjung terhadap tawaran atau permintaan informasi yang diberikan oleh perusahaan.
Semakin tinggi tingkat konversi formulir, semakin banyak pengunjung yang tertarik dan bersedia memberikan informasi kepada perusahaan.
Selanjutnya data tersebut bisa dimanfaatkan ulang oleh perusahaan untuk memahami pelanggan dan menciptakan kebutuhan mereka.
Tingkat Bounce
Tingkat Bounce adalah persentase pengunjung yang langsung menutup halaman setelah membukanya.
Tingkat Bounce ini menunjukkan tingkat kepuasan pengunjung terhadap konten yang ditampilkan pada halaman tersebut. Semakin tinggi tingkat Bounce, semakin sedikit pengunjung yang tertarik dengan konten yang ditampilkan dan lebih cenderung meninggalkan situs.
Tingkat Bounce yang tinggi mengartikan bahwa konten yang ditampilkan tidak relevan dengan apa yang diinginkan oleh pengunjung, atau navigasi situs tidak mudah dipahami.
Tingkat kelangsungan waktu
Tingkat kelangsungan waktu adalah rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengunjung pada situs / website kamu. Tingkat kelangsungan waktu ini menunjukkan tingkat kepuasan pengunjung terhadap konten yang ditampilkan pada situs. Semakin tinggi maka semakin tertarik pengunjung dengan konten yang ditampilkan dan lebih cenderung berlama-lama di situs.
Tingkat kelangsungan sesi
Jika tingkat kelangsungan waktu adalah mengukur rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengunjung, maka tingkat kelangsungan sesi adalah mengukur sesinya.
Semakin banyak sesi yang dibuat oleh pengunjung artinya semakin bagus navigasi website yang kamu buat. Misalnya, 1 pengunjung dapat membuka lebih dari 1 halaman adalah pertanda bahwa pengunjung tersebut menyukai konten kamu dan ingin membaca semuanya.
Tingkat kelangsungan pengunjung
Tingkat kelangsungan pengunjung adalah persentase pengunjung yang kembali ke situs dalam waktu tertentu. Tingkat kelangsungan pengunjung mengindikasikan tingkat kepuasan pengunjung terhadap konten yang ditampilkan dan navigasi situs.
Semakin tinggi tingkat kelangsungan pengunjung, semakin banyak pengunjung yang merasa tertarik dan puas dengan konten yang ditampilkan, sehingga lebih cenderung kembali ke situs.
Tingkat kelangsungan pengunjung yang rendah dapat mengindikasikan bahwa konten yang ditampilkan tidak relevan dengan apa yang diinginkan oleh pengunjung, atau bahwa navigasi situs tidak mudah dipahami.
Kesimpulan & Tips Agar A/B Testing Berhasil
Berikut beberapa tips agar proses A/B Testing kamu berhasil :
- Tentukan tujuan dan hipotesis: Pahami apa yang ingin kamu uji dan buat hipotesis tentang apa yang diharapkan.
- Tentukan elemen yang akan diuji: Pilih elemen yang akan diuji dan pastikan elemen tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja.
- Tentukan jumlah trafik yang diperlukan: Pastikan kamu memiliki cukup banyak trafik untuk menguji hipotesis dengan tepat.
- Tentukan waktu yang diperlukan: Pastikan kamu memberikan cukup waktu untuk mengumpulkan data sebelum membuat keputusan.
- Analisis data dengan tepat: Pastikan kamu menganalisis data dengan tepat dan membuat keputusan berdasarkan hasil yang diperoleh.
- Lanjutkan tes dan terapkan hasilnya: Jika kamu menemukan hasil yang lebih baik, terapkan hasil tersebut dan terus tes untuk meningkatkan kinerja.
Setelah membaca semua penjelasan diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa :
- A/B Testing bertujuan untuk meningkatkan konversi
- Semakin tinggi tingkat konversi, semakin bagus pula untuk kelangsungan bisnis kamu
- A/B Testing dapat membantu pelaku bisnis untuk menciptakan kenyamanan pelanggan