apa itu bisnis ecommerce

Written by 9:12 pm Bisnis Online, Informasi

Bisnis e-Commerce : Pengertian, Jenis & Cara Kerjanya

Bisnis E-commerce (perdagangan elektronik) adalah suatu sistem pembelian dan penjualan barang maupun jasa, atau transmisi dana atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet.

Transaksi bisnis ini bisa terjadi di berbagai bisnis, seperti B2B (Business-to-business), B2C (Business To Consumer), C2C (Consumer-to-consumer) hingga C2B (Consumer-to-business).

Bisnis e-commerce menjadi salah satu alasan retail online menjadi favorit bagi masyarakat di Indonesia.

Bahkan di Luar Negeri, meluasnya penggunaan platform e-commerce seperti Amazon dan eBay telah berkontribusi terhadap pertumbuhan substansial dalam ritel online.

Bank Indonesia (BI) mencatat, sepanjang semester I-2022, total nilai transaksi e-commerce mencapai Rp 227,8 triliun, atau naik 22,1% dari periode sama tahun sebelumnya.

Dari sisi volume pun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Di mana, sepanjang Januari-Juni 2022, total volume transaksi e-commerce tercatat 1,74 juta transaksi atau tumbuh 39,9% yoy.

data pengguna e-commerce

source : tempo

Cara Kerja Bisnis E-Commerce

cara kerja bisnis e commerce

source : payretailers.com

Bisnis E-commerce didukung oleh internet. Pelanggan mengakses toko online untuk menelusuri dan memesan produk atau layanan melalui perangkat mereka sendiri seperti Smartphone maupun website.

Saat pesanan dipesan oleh pelanggan, browser web pelanggan akan berkomunikasi dua arah dengan server yang menghosting situs web e-commerce.

Data pesanan akan diteruskan ke pusat sebagai pengelola pesanan. Ini kemudian akan diteruskan ke database yang mengelola tingkat inventaris, sistem pembayaran baik secara bank transfer maupun merchant penbayaran yang ada dalam sistem bisnis e-commerce.

Akhirnya, itu akan berputar kembali ke manajemen pesanan. Ini untuk memastikan persediaan barang di toko dan dana pelanggan cukup untuk memproses pesanan. Setelah pesanan divalidasi, pengelola pesanan akan memberi tahu server web toko.

Ini akan menampilkan pesan yang memberi tahu pelanggan bahwa pesanan mereka telah berhasil diproses. Manajer pesanan kemudian akan mengirimkan data pesanan ke gudang atau departemen pemenuhan, memberi tahu bahwa produk atau layanan dapat dikirim ke pelanggan.

Pada titik ini, produk fisik atau digital dapat dikirimkan ke pelanggan, atau akses ke layanan dapat diberikan.

Cara kerjanya sebenarnya sederhana, ketika pelanggan memesan produk di toko kamu, maka server toko bisnis e-commerce kamu akan mengirimkan data ke pusat, setelah ada validasi maka pesanan pelanggan akan di proses, sampai ke pengiriman pesanan ke alamat yang tertera.

Baca juga : Peluang Bisnis Online Tanpa Modal Yang Menjanjikan 2023

Adapun jenis – jenis bisnis e-commerce yang ada di Indonesia, simak artikel ini sampai selesai.

Jenis – Jenis Bisnis E-commerce

JENIS JENIS BISNIS ECOMMERCE

B2B (Business-to-business)

Business-to-business (B2B) mengacu pada pertukaran produk, layanan, atau informasi elektronik antara bisnis dengan bisnis lainnya.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, nilai pasar B2B e-commerce di Indonesia pada 2023 diprediksi mencapai US$ 21,3 miliar.

Prediksi yang mungkin bisa jadi pertimbangan bagi pemilik bisnis B2B untuk meningkatkan penjualan mereka di bisnis jenis ini.

B2C (Business-to-consumer)

Business-to-consumer (B2C) adalah bagian retail dari e-commerce di internet. Saat itulah bisnis menjual produk, layanan, atau informasi langsung ke konsumen.

Istilah ini sempat populer pada akhir tahun 90an. Ketika ada banyak toko secara virtual yang menjual semua jenis barang maupun jasa secara online menggunakan internet.

Salah satu contoh jenis bisnis e-commerce dari luar negeri adalah Amazon, dimana platform satu ini bisa mendominasi di seluruh dunia.

C2C (Consumer-to-consumer)

Consumer-to-consumer (C2C) adalah jenis e-commerce di mana konsumen memperdagangkan produk, layanan, dan informasi satu sama lain secara online.

Transaksi ini umumnya dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online tempat transaksi dilakukan.

Adapun dua contoh platform dari luar negri yang menggunakan jenis bisnis e-commerce C2C yaitu eBay yang merupakan sebuah bisnis, bentuk e-commerce ini juga bisa disebut C2B2C — konsumen-ke-bisnis-ke-konsumen.

C2B (Consumer-to-business)

Consumer-to-business (C2B) adalah jenis e-commerce di mana konsumen membuat produk dan layanan mereka tersedia secara online untuk ditawar dan dibeli oleh perusahaan.

Ini kebalikan dari model perdagangan tradisional B2C. Contoh populer platform C2B adalah pasar yang menjual foto, gambar, media, dan elemen desain bebas royalti, seperti iStock.

Contoh lain adalah layanan yang menyediakan pendaftaran pekerjaan yang bisa di akses oleh perusahaan maupun sebagai individu.

Baca juga : Kenapa Jualan Online Sepi Pembeli ? Coba Perbaiki Ini !

Keuntungan Menjalani Bisnis E-commerce

Manfaat e-commerce adalah adanya ketersediaan produk sepanjang waktu, kecepatan akses, ketersediaan barang dan jasa yang luas, aksesibilitas mudah dan jangkauan internasional.

Ketersediaan.

Biasanya bisnis e-commerce akan buka selama 24 jam dalam seminggu, dan memungkinkan pengunjung untuk menjelajah dan berbelanja kapan saja.

Kecepatan akses.

Jika pembeli di toko fisik dapat diperlambat dengan adanya pengunjung yang ramai, situs dengan bisnis e-commerce akan berjalan cepat tergantung dengan kecepatan internet yang dimiliki oleh Pelanggan.

Bahkan, Halaman produk dan keranjang belanja bisa dimuat dalam beberapa detik atau kurang. Transaksi e-niaga dapat terdiri dari beberapa klik dan memakan waktu kurang dari lima menit.

Ketersediaan luas.

Jika kamu berbelanja di sebuah toko dengan bisnis model ini seperti Tokopedia, pasti kamu bisa menjelajah berbagai produk dengan ketersediaan yang banyak dan luas.

Seperti Slogan pertama Amazon adalah “Toko Buku Terbesar di Dunia”. Amazon bisa membuat klaim ini karena itu adalah situs e-niaga dan bukan toko fisik yang harus menyimpan setiap buku di raknya.

E-commerce memungkinkan merek untuk menyediakan beragam produk, yang kemudian dikirim dari gudang atau berbagai gudang setelah pembelian dilakukan.

Pelanggan kemungkinan akan lebih berhasil menemukan apa yang mereka inginkan.

Aksesibilitas mudah.

Pelanggan yang berbelanja di toko fisik mungkin mengalami kesulitan menemukan produk tertentu. Pengunjung situs web dapat menelusuri halaman kategori produk secara real time dan menggunakan fitur pencarian situs untuk segera menemukan produk.

Oleh karena itu, pelanggan akan sangat senang dengan aksesibilitas yang ada dalam model bisnis e-commerce.

Jangkauan internasional.

Dengan e-commerce, bisnis dapat menjual kepada siapa saja yang dapat mengakses web. E-commerce memiliki potensi untuk memperluas basis pelanggan bisnis.

Banyak dari beberapa penjual yang membuka toko di situs e-niaga seperti tokopedia, shopee dan lainnya yang mampu menjual produk sampai ke luar negri seperti Malaysia, Singapura dan lain – lain.

Baca juga : 10 Ide Barang Jualan Online Yang Laku Setiap Hari

Kerugian Menjalani Bisnis E-commerce

Rawan Penipuan

Pada prakteknya, bisnis secara online / bisnis e-commerce ini tidak luput dari yang namanya penipuan. Sudah tidak terhitung lagi kasus penipuan yang telah terjadi meskipun pemerintah & lembaga lainnya terus berupaya memberantas hal tersebut.

Tidak Bisa Melihat Fisik Barangnya

Jika pada bisnis konvensional, kita bisa melihat secara langsung, meraba bahkan mencoba produk sebelum membeli maka ini tidak berlaku di bisnis e-commerce.

Kualitas Produk Tidak Terjamin

Meskipun beberapa platform memberikan jaminan kualitas pada produknya, namun ini tidak 100% membuat kamu aman. Pasalnya, jaminan yang ada biasanya memiliki syarat dan ketentuan dimana kamu harus tunduk dengan ketentuan tersebut.

Baca juga : Cara Menjaga Kualitas Produk Agar Jualan Tambah Laris

Keamanan Data

Karena bisnis ini dijalankan melalui jaringan internet dan bisa diakses oleh seluruh dunia tanpa terkecuali, tentu ada ancaman keamanan yang mesti kami perhatikan. Tokopedia saja misalnya, salah satu perusahaan besar itu pernah kena hack lho.

Contoh platform aplikasi e-commerce dalam & luar negeri

platform aplikasi e-commerce

Platform e-commerce adalah alat yang digunakan untuk mengelola bisnis e-commerce.

Beberapa contoh platform situs pasar e-niaga meliputi yang berikut:

Dari Luar negeri kamu pasti mengenal beberapa platform e-commerce seperti Alibaba, Amazon, Kenyal, eBay, Etsy dan masih banyak platform lainnya.

Jika dari Indonesia pasti kamu kenal istilah toko oren dan toko hijau, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak dan lain sebagainya.

Platform – platform tersebut adalah pasar dimana pelanggan bisa mencari apapun yang mereka butuhkan dalam waktu singkat dan mampu membelinya lewat satu klik saja.

Bahkan pelanggan bisa menjelajah produk maupun layanan yang mereka inginkan kapan saja tak kenal waktu.

Nah itulah beberapa hal menarik tentang bisnis e-commerce baik dari Indonesia maupun dari Luar negri. Semua platform dengan sistem bisnis e-commerce memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing.

Kamu bisa memilih sesuai selera kamu menjelajah produk ya.

Oke, semoga ada ilmu dan wawasan baru yang bisa kamu dapatkan dari artikel ini, dan kamu bisa baca artikel menarik lainnya juga ya.

Close