Written by 12:15 am Tips & Trik

Pemasaran Online dan Offline, Mana yang Lebih Baik ?

Pemasaran Online dan Offline

Saat ini ada banyak sekali strategi pemasaran yang terbukti ampuh. Namun, tentunya Anda perlu memahami perbedaan pemasaran online dan offline sebelum mencobanya.

Kegiatan promosi menjadi hal yang paling utama dalam dunia bisnis. Bahkan, dapat dibilang sebagai ujung tombak dari sebuah usaha. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait pemasaran online dan pemasaran offline.

Baca juga : 30 Ide Peluang Bisnis Online Tanpa Modal Yang Menjanjikan

Pengertian Pemasaran Online dan Offline

Pemasaran Online dan Offline

Marketing atau pemasaran merupakan salah satu kegiatan untuk memperkenalkan brand bisnis kepada konsumen. Peranannya yang begitu penting menjadikan pemasaran harus dilakukan secara terorganisir dan tepat sasaran. Jika dulunya hanya mengenal marketing offline, saat ini sudah ada marketing online.

Strategi ini muncul karena adanya perkembangan teknologi yang dapat dijangkau secara global. Sehingga pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk memasarkan sebuah bisnis.

Sebagian besar bisnis digunakan untuk meningkatkan penjualan, namun sebagian lagi menggunakan strategi kedua sekaligus. Semuanya bisa menjadi pilihan masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi.

Sesuai namanya, marketing online merupakan strategi pemasaran yang menggunakan teknologi berupa internet untuk memperkenalkan dan menjual produk bisnis terhadap konsumen. Strategi ini banyak sekali diminati oleh para pengusaha, terutama yang baru merintis dan memiliki modal sedikit.

Banyak sekali pengguna internet di dunia ini menjadikan pemasaran online, untuk menjangkau lebih banyak pasar, bahkan hingga ke seluruh dunia. Terdapat beberapa media pemasaran untuk melakukan strategi pemasaran ini.

Diantaranya seperti media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, Pinterest), aplikasi chat (WhatsApp, Line, Snapchat), email, SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing ), website, serta ecommerce. Agar bisa menggunakannya, tentu pemilik bisnis harus belajar tentang teknologi dan fitur-fitur dari media yang digunakan.

Sementara itu, pemasaran offline sudah digunakan sejak dahulu, sebelum teknologi internet diciptakan. Pemasaran ini biasanya tidak membutuhkan koneksi internet untuk bisa memperkenalkan dan menjual produk bisnis ke konsumen.

Dalam strategi ini, produsen atau tenaga pemasaran akan bertemu dengan konsumen di satu tempat untuk bisa melakukan transaksi jual beli. Pertemuan ini bisa saja terjadi di toko maupun tempat lain, sehingga produsen atau tenaga pemasaran harus melakukan perjalanan untuk memasarkan produk.

Adapun media pemasaran offline bisa melalui koran, televisi, radio, banner, flyer, poster, serta menjadi sponsor acara. Meskipun sudah ada pemasaran online, namun strategi ini masih memiliki peminatnya sendiri sehingga sering digunakan.

Perbedaan Pemasaran Online dan Offline

Menurut Study.com, pemasaran berhubungan dengan konsep yang lebih fokus menciptakan kesadaran akan suatu produk atau layanan. Umumnya, pemasaran bisa berbentuk iklan atau metode lainnya.

Tujuan utama dari pemasaran ini menjelaskan dan menunjukkan produk atau layanan diperlukan oleh audiens. Sementara itu, strategi pemasaran biasanya mengacu pada metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam menjangkau konsumen.

Tujuan dari strategi pemasaran adalah menerapkan cara untuk menjangkau pelanggan potensial serta mempengaruhi mereka untuk melakukan transaksi. Teknik ini juga akan mencakup lebih dari satu metode.

Contohnya saja, promosi penjualan, iklan, dan hubungan masyarakat yang membentuk elemen promosi dalam bauran pemasaran. Perbedaan dari pemasaran online dan offline dapat dilihat berdasarkan beberapa aspek. Apa saja perbedaan pemasarannya?

Baca juga : Bagaimana Cara Menarik Pelanggan Agar Membeli Produk Kita ?

1. Modal Promosi

Perbedaan pemasaran online dan offline paling pertama adalah modal yang dibutuhkan. Model pemasaran tradisional atau offline akan membutuhkan modal biaya yang lebih besar.

Hal ini karena untuk mencetak brosur saja Anda perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi bila Anda ingin memasang iklan atau baliho.

Sementara itu, pemasaran online lebih efisien dalam hal penggunaan modal. Pada umumnya, jenis pemasaran ini tidak memerlukan biaya.

Anda hanya perlu memanfaatkan media sosial yang ada. Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda bisa menggunakan iklan berbayar seperti Google Ads, Instagram Ads, FB Ads, dan lainnya.

Meskipun berbayar, biaya iklan yang ada di media sosial masih lebih murah dibandingkan memasang iklan di TV atau baliho. Biaya iklan yang ada di media sosial dihitung dengan sistem pay per click atau cost per click. Anda juga bisa menentukan berapa biaya iklan yang diinginkan.

2. Bentuk Promosi

Sudah dijelaskan bahwa perbedaan pemasaran online dan offline terlihat dari bentuk promosinya. Sebagian media pemasaran offline tentunya sudah memiliki wujud fisik sehingga dapat disentuh. Contohnya saja, media brosur, booklet, poster, dan banner.

Sebaliknya, media pemasaran online sepenuhnya tidak berwujud. Hal ini karena semua metode disajikan dalam bentuk digital dan dapat diakses menggunakan jaringan internet.

Keduanya tentu sudah memiliki kelebihan masing-masing. Media offline ini juga lebih berdampak karena memiliki wujud fisik yang bisa dilihat berkali-kali oleh audiens. Sementara itu, untuk media online juga memiliki kelebihan, yakni bisa menuangkan kreativitas sebanyak mungkin.

3. Jangkauan Pasar

Perbedaan lainnya dapat langsung dilihat dari jangkauan pasa. Pemasaran offline pada dasarnya hanya bisa menjangkau audiens yang berada di lokasi tempat Anda menyebarkan media promosi.

Apabila ingin memperluas jangkauan, maka harus melakukan promosi di banyak tempat. Sementara itu, jangkauan pasar pemasaran online tidak mengenal jarak dan batas geografis.

Siapa saja dari seluruh dunia bisa melihat promosi Anda selama terhubung dengan internet. Namun untuk mencapainya, Anda perlu mempelajari berbagai teknik digital marketing secara sempurna.

4. Waktu Promosi

Pemasaran offline sangat terikat dengan waktu. Audiens hanya akan menerima informasi saat Anda melakukan promosi. Contohnya saja, Anda membagikan sampel produk gratis. Saat itu, audiens bisa mengenal produk Anda.

Namun begitu promosi selesai, maka audiens mungkin saja lupa. Namun, cara offline ini bisa membangun emosi yang lebih kuat.

Sementara itu, pemasaran online memungkinkan Anda untuk memperkenalkan produk kapan dan dari mana saja hanya dengan satu kali posting. Selama konten masih ada, dalam kurun waktu tertentu informasi produk akan semakin tersebar luas.

5. Kemudahan Promosi

Pemasaran offline akan memberikan kepraktisan yang lebih baik. Hal ini karena, Anda hanya perlu mencetak brosur dan menyebarkannya kepada audiens. Anda juga hanya perlu mencetak banner dan memasangnya di lokasi terbaik.

Sementara itu, pemasaran online mewajibkan Anda untuk menguasai fitur media sosial. Anda juga harus menguasai pengelolaan media sosial yang baik, mengetahui teknik SEO, hingga belajar mengelola website.

6. Jenis Produk yang Ditawarkan

Perbedaan pemasaran online dan offline lainnya bisa Anda lihat dari jenis produk yang ditawarkan. Dalam mempromosikan bisnis online, tentu saja Anda bisa menawarkan produk dalam bentuk digital. Baik itu dalam foto maupun video.

Sementara itu, saat promosi bisnis secara offline, Anda harus menghadirkan produk dalam bentuk fisik kepada target audiens. Dengan begini, calon pelanggan akan mengetahui spesifikasi produk secara lebih rinci.

Setelah Anda memahami perbedaan pemasaran online dan offline, tentu bisa menentukan strategi pemasaran yang paling tepat untuk bisnis. Kedua teknik ini memiliki keunggulannya masing-masing.

Anda bisa langsung memilih salah satunya atau menjalankan keduanya bersamaan. Berikut ini sudah ada tips yang bisa Anda coba, antara lain:

  • Kenali produk, cari tahu apakah bisnis lebih baik ditampilkan secara online maupun offline. Dalam satu bisnis, tidak selalu semua produk dapat dipromosikan dengan cara yang sama. Bisa jadi setiap produk sudah mempunyai teknik promosinya masing-masing.
  • Kenali audiens, bila audiens cukup luas, sebaiknya pertimbangkan promosi online. Ini karena bisa menggunakan promosi offline, karena membutuhkan biaya yang besar dan waktu tidak sedikit.
  • Analisis kompetitor, coba perhatikan strategi promosi yang digunakan oleh kompetitor. Anda perlu mengimbanginya dengan strategi serupa. Namun, telah dikembangkan menjadi lebih efektif.
  • Pertimbangkan diskon, cobalah untuk memberikan diskon khusus. Hal ini karena promosi yang menarik umumnya menjadi satu dengan diskon khusus.
  • Lakukan uji coba, Anda harus benar-benar memahami strategi promosi yang paling cocok. Apabila bisa menjalankan metode promosi offline dan online secara bersamaan. Setelah itu, lihat dampaknya bagi bisnis Anda.

Kelebihan Kekurangan Pemasaran Online dan Offline

Pemasaran online dan offline mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan menggunakannya pada bisnis. Berikut ini sudah ada penjelasannya.

1. Kelebihan Pemasaran Online

  • Hanya memerlukan biaya pemasaran yang sedikit, bahkan ada yang tidak membutuhkan sama sekali.
  • Pemasaran tidak terlalu terbatas secara geografis.
  • Bisa menjangkau pasar lebih luas sampai ke mancanegara dan daerah yang belum pernah terjangkau sebelumnya.
  • Target pasar bisa lebih tepat sasaran.
  • Pemasaran dapat dilakukan selama 24 jam karena tidak perlu bertemu langsung dengan konsumen.
  •  Pemasaran bisa dilakukan lebih fleksibel dan bertahan dalam jangka waktu lama.

Baca juga : 7 Tips & Cara Jualan Online Laris Di Whatsapp, Pasti Cuan !

2. Kekurangan Pemasaran Offline

  • Tidak dapat melakukan demo produk secara fisik, karena dilakukan dari internet.
  • Apabila koneksi internet tidak stabil, maka pemasaran tidak bisa dilakukan.
  • Pembeli tidak dapat percaya karena tidak bisa melihat langsung.
  • Tidak bertemu langsung dengan konsumen sehingga kurang dapat menjelaskan produk secara mendetail.
  • Penyewaan terjadi kesalahan teknis akibat pemahaman teknologi atau komunikasi yang tidak lancar.
  • Belum semua orang pandai menggunakan internet, sehingga hanya orang tertentu saja yang dapat melihatnya.
  • 3. Kelebihan Pemasaran Offline
  • Tingkat kepercayaan jauh lebih tinggi, karena konsumen bisa melihat barangnya secara langsung.
  • Tidak rentan terjadi sebuah penipuan.
  • Pelayanan konsumen yang mudah karena berjumpa secara langsung.
  • Penjual dapat menjelaskan dengan lebih mendetail tentang produk yang dipasarkan.
  • Lebih mudah melakukan komunikasi dengan konsumen, karena dilakukan secara tatap muka atau berhadapan.
  • Mudah dilihat di tempat umum yang banyak sekali dilalui konsumen.
  • Masih sangat disukai konsumen yang lebih suka berbelanja secara offline.

4. Kekurangan Pemasaran Offline

  • Membutuhkan biaya pemasaran yang relatif mahal, sehingga pemilik bisnis yang ditelepon ke bawah tidak dapat menggunakannya.
  • Pemasaran yang terbatas secara geografis.
  • Jangkauan pasar cenderung lebih sempit dan kurang menjangkau daerah lain.
  • Target pasar kurang bisa tepat sasaran.
  • Pemasaran hanya dapat dilakukan dalam periode waktu tertentu karena harus bertatap muka secara langsung.
  • Menambah biaya tambahan untuk perjalanan bila harus memasarkan produk di tempat lain.
  • Pemasaran kurang fleksibel dan hanya bisa bertahan dalam waktu singkat.

Itu saja beberapa perbedaan pemasaran online dan offline yang bisa Anda coba untuk bisnis. Gunakan strategi promosi yang tepat untuk bisnis Anda agar bisa mendorong lebih banyak penjualan.

Close